KABUPATEN SUMENEP
DALAM MENGHADAPI TANTANGAN EKONOMI KREATIF TAHUN 2009
DALAM MENGHADAPI TANTANGAN EKONOMI KREATIF TAHUN 2009
Oleh : Minhadzul Abidin
PENDAHULUAN
Pada tanggal 22 Desember 2008 bertepatan dengan hari ibu kemarin pemerintah mencanangkan ekonomi kreatif tahun 2009, yang menjadi solusi tepat dalam mengatasi krisis keuangan global yang menyebabkan PHK besar-besaran yang berdampak langsung terhadap stabilitas ekonomi. Ekonomi kreatif lebih memprioritaskan pada pengembangan usaha sektor riil yang berbasis kemandirian dengan pola manajemen ekonomi modern, seperti pola pemasaran dan peningkatan mutu dan kwalitas barang hasil produksi yang lebih kreatif, ekonomi kreatif lebih menekankan produksi pada barang disekitar kita yang dianggap sebagian orang tidak berguna, Ekonomi kreatif yang mulai diperkenalkan oleh John Howkins, dalam bukunya yang berjudl "The Creative Economy - How People Make Money from Ideas", kemudian dipertegas pengusaha Microsoft corp bill gates pada forum WTO tentang kapitalisme kreatif cara mengatasi krisis keuangan dunia, bagaimana sektor usaha besar harus mulai menyusun strategi dan mulai menekankan aspek kreatifuitas ekonomi kecil, sehingga mempunyai fungsi yang lebih dekat dengan masyarakat secara langsung dan tingkat resikonya kecil, meskipun keuntungan sedikit tetapi akan lebih bersinergi.
Menurut data menteri perdagangan Selama 2002-2006, industri kreatif menyerap sekitar 5,4 juta pekerja dan menyumbang Rp81,5 triliun atau 9,13 persen terhadap total ekspor nasional. Selama ini sumbangan ekonomi kreatif pada PDB sebesar 6,4 persen. Kabupaten sumenep yang teletak paling timur pulau madura yang memiliki kekayaan alam yang melimpah Kabupaten Sumenep sebagai daerah kepulauan dengan 126 buah pulau besar, kecil dan sangat kecil mempunyai kedudukan dan posisi strategis dalam integrasi ekonomi wilayah dan sosio-demografi di Pulau Madura, terutama untuk mendukung Sumenep sebagai pusat Sub Wilayah (SWP) Madura yang dipersiapkan sebagai daerah tujuan wisata, perikanan, peternakan dan industri penggaraman. Keadaan lingkungan biofisik dan posisi yang strategis ini memungkinkan struktur perekonomian Kabupaten Sumenep didominasi oleh sektor kelautan, pertanian, perdagangan.
Ditengah potensi tersebut Kabupaten Sumenep diharapkan bisa dan dapat untuk memproyeksikan program dalam rangka mensejahterakan masyarakat , tetapi dengan sistem birokrasi yang sulit dan penguasaan monopolitistis perusahaan-perusahaan besar yang memiliki akses dan modal yang besar sehingga persaingan usaha sehingga tidak kompetitif dan usaha kecil terpaksa tidak berkembang dan mati dengan sendirinya, perlu kita ketahui bahwa Sesuai dengan kondisi dan struktur perekonomian Indonesia, penciptaan kesempatan kerja tidak mungkin hanya mengandalkan dari pengembangan usaha besar saja. Penciptaan kesempatan kerja dapat juga dilakukan melalui pengembangan usaha mandiri dan usaha keluarga, serta usaha-usaha kecil dan menengah. Untuk itu sebagian besar angkatan kerja perlu dipersiapkan dengan kemampuan kewirausahaan supaya dapat bekerja mandiri dan atau membangun usaha keluarga dan usaha kecil serta menengah. Pembangunan dan pengembangan sektor usaha kecil dan menengah ini akan mampu mendorong tersedianya lapangan kerja yang berdampak kepada menurunnya pengangguran. Selain itu, usaha kecil dan menengah pun dapat menjadi motor pertumbuhan baru, dengan laju pertumbuhan tinggi meskipun produktivitas per pekerjanya masih terbilang rendah.
PROYEKSI USAHA KECIL MENENGAH
Usaha kecil menengah merupakan tonggak perekonomian untuk mensejahterakan masyarakat yang bergerak di sektor riil, ditengah kondisi perekonomian yang semakin sulit, harga-harga kebutuhan bahan pokok melambung tinggi, lapangan kerja semakin tertutup yang menyebabkan pendapatan masyarakat semakin menurun ditambah lagi Kenaikan BBM yang berdampak langsung terhadap jumlah kemiskinan.
Kelompok usaha kecil, menengah dan koperasi merupakan wujud kehidupan ekonomi sebagian besar rakyat Indonesia . Keberadaan kelompok ini tidak dapat dipisahkan dari pertumbuhan perekonomian secara nasional. Kelompok usaha kecil, menengah dan koperasi mampu menyerap lebih dari 64 juta tenaga kerja dan memberikan kontribusi sebesar lebih kurang 58,2% dalam pembentukan Produk Pemerataan dalam distribusi pembangunan. Salah satu keunggulan usaha kecil menengah berbasis kemandirian adalah Lokasi UKM banyak di pedesaan terutama didaerah kabupaten sumenep dan menggunakan sumber daya alam lokal.Dengan berkembangnya UKM maka terjadi pemerataan dalam distribusi pendapatan dan juga pemerataan pembangunan, sehingga akan mengurangi diskriminasi spasial antara kota dan desa. Kesenjangan pembangunan antara kota dan desa menyebabkan terjadinya urbanisasi besar-besaran. Akibatnya, masyarakat desa mencari pekerjaan di kota walaupun ada sumber daya alam yang baik di desa. Dengan nilai tambah sector pertanian dan kurangnya kebijakan yang bisa membuat sektor pertanian berkembang, mengakibatkan generasi muda tidak mau lagi bekerja di sektor ini. Pemerataan dalam distribusi pendapatan. UKM sangat kompetitif dengan pola pasar hampir sempurna, tidak ada monopoli dan mudah dimasuki (barrier to entry). Pengembangan UKM yang melibatkan banyak tenaga kerja pada akhirnya akan mempertinggi daya beli. Hal ini terjadi karena pengangguran berkurang dan adanya pemerataan pendapatan yang pada gilirannya akan mengentaskan kemiskinan.
Oleh karena itu untuk menguatkan posisi dalam upaya memajukan kesejahteraan masyarakat di kabupaten sumenep,dan pemberdayaan masyarakat melalui usaha kecil menengah yang berbasis kemandirian ini diharapkan mampu mengatasi permasalahan perekonomian di kabupaten sumenep , dan diharapkan kemandirian ekonomi yang berbasis produktivitas bisa meningkatkan peluang usaha dan menciptakan lapangan kerja, dan salah satu bagiannya memasarkan hasil-hasil produksi daerah seperti perikanan, pertanian, penggaraman, dan hasil kerajinan tangan lainnya yang ruang lingkupnya kecil, dipasarkan dengan baik dan dikelelola dengan manajemen pemasaran yang sangat signifikan dan berprinsip pada kebersamaan.
Hal yang menjadi permasalahan mendasar usaha kecil menegah yang berbasis kemandirian. mikro UKM yang berbasis kemandirian keberadaannya sangat berfluktuatif, hal ini dapat terjadi karena pergeseran sektor usaha guna mengikuti pangsa pasar yang ada atau karena memiliki struktur permodalan yang belum mapan, maka “tumbuh” dan “mati” nya ini seringkali sangat sukar terdeteksi, akan tetapi secara makro ekonomi perkembangan UKM selalu menunjukkan peningkatan. Pembinaan yang serius pada sektor Usaha kecil dan menengah yang berbasis kemandirian sangat penting,meliputi pelatihan terhadap sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi tepat guna dan kemitraan dengan lembaga lain diharapkan dapat menjadi solusi alternatif untuk perkembangan Usaha kecil menengah berbasis kemandirian ini.
Pemanfaatan hasil Kekayaan Alam Kabubaten Sumenep
A. Perikanan
1. memanfaatkan hasil-hasil laut yang tidak hanya dimanfaatkan oleh pengusaha asing untuk diekspor,yang banyak merugikan masyarakat. Oleh karena itu Kelola Usaha Mandiri akan membuka peluang dan kemitraan dengan beberapa lembaga asing, bagaimana hasil laut tersebut dikelola dan dipasarkan langsung oleh masyarakat, sehingga hasilnya bisa memuaskan
2. pengolahan ikan secara tradisional dengan dikeringkan, dan diasinkan harus diperbaharui mengingat kebutuhan pasar yang semakin meningkat. Oleh karena itu Kelola usaha Mandiri (KUM) akan memberikan informasi dan bantuan usaha untuk pemanfaatan ikan yang lebih dinamis sesuai dengan kebutuhan pasar seperti sarden, krupuk ikan dll.
3. Pemberdayaan rumput laut (Echeume cottonii) di kabupaten Sumenep yang masih bersifat tradisional dan sendiri-sendiri sehingga harga mudah dipermainkan oleh pihak , Kelola Usaha Mandiri akan melakukan pemberdayaan terprogram dari penyediaan bahan baku (bibit), pemeliharaan, panen dan pemasaran. Adapun untuk pemasarannya secara langsung (distribusi langsung) ndan bersifat kolektif.
4. penyediaan teknologi perikanan yang ramah lingkungan dan
B. Pertanian
1. Pemanfaatan kelompok Usaha Pertanian merupakan program pemerintah, kelola Usaha Mandiri akan merencanakan pemberdayaan jangka panjang, maksudnya setalah habis kerjasama dengan pemerintah akan menimbulkan kemnadirian bagi petani, baik itumasalah irigasi, pupuk dan bibitnya, terlebih lagi masalah pemasarannya,
2. Tembakau dikabupaten sumenep yang memiliki kwalitas ekspor dimanfaatkan untuk tembakau dalam bentuk kemasan yang biasa dijual ditoko atau di warung.
3. Kelola usaha mandiri akan begerak dalam pemanfaatan lahan karena banyaknya lahan yang tidak kalah subur dengan
4. Kelola usaha mandiri akan membangun kemitraan dengan lembaga yang terkait untuk menetralisir air laut untuk pengairan sawah atau ladang, karena kebanyakan daerah dikabupaten sumenep dikelilingi oleh laut (kepulauan).
5. bekerjasama dengan perusahan yang bergerak dalam bidang agribisnis dalam pemasaran hasil pertanian di Kabupaten Sumenep
C. Peternakan
1. Peningkatan kwalitas daging ternak yang bermutu tinggi
2. membangun Usaha pengelolaan susu sapi
3. pemanfaatan kotoran sapi untuk pupuk kandang dan sumber bahan bakar.
D. Kerajinan Tangan
1. mendata usaha kecil menengah di kabupaten sumnep yang bergerak dibidang kerjianan tangan dikabupaten sumenep dalam upaya membuka akses pemasarannya
2. membuka pelatihan khusus untuk kerajinan tangan yang belum tersentuh oleh masyarakat di kabupaten sumenep
3. pemanfatan limbah atau sampah yang masih bisa diadur ulang.
USAHA-USAHA
a. Pembinaan dan pelatihan terpadu UKM dengan menyertakan akdemisi dan praktisi
b. mendorong pemerintah daerah dan DPRD untuk mengeluarkan kebijakan atau regulasi terhadap peningkatan UKM di Kabupaten Sumenep.
c. mendata seluruh UKM yang berda dikabupaten Sumenep baik yang baru berdiri dan berkembang atau yang sudah mengalami gulung tikar,dan mendata permasalahan dan menkaji langkah solusinya.
d. membuka dan meyakinkan masyarakat untuk membuka usaha kecil menegah dengan target untuk membuka lapangan kerja
e. Membuka kerjasama dengan lembaga terkait yang bersifat kemitraan untuk program jangka panjang dalam pengembangan UKM.
f. Advokasi terhadap usaha atau pelanggaran hukum yang merugikan pihak UKM
g. meyakinkan pihak bank atau pihak penyerta modal dalam membantu Usaha kecil Menengah. karena kebanyakan UKM mengeluh prosedur mendapatkan kredit yang berbelit, agunan tidak memenuhi syarat, dan tingkat bunga dinilai terlalu tinggi.
h. Penyediaan bahan baku, Masalah memperoleh bahan baku, terutama karena adanya persaingan yang ketat dalam mendapatkan bahan baku, bahan baku berkualitas rendah, dan tingginya harga bahan baku.
FOKUS DAN STRATEGI
1. Membangun sistem pembinaan dan pelatihan yang sistematis terhadap sumber daya manusia yang bergerak dibidang Usaha Kecil Menengah di Kabupaten Sumenep
2. Memberikan akses informasi seluas-luasnya terhadap pola peningkatan produktivitas usaha kecil menegah
3. Membangun kerjasama yang bersifat kemitraan dengan lembaga yang mempunyai perhatian khusus terhadap peningkatan Usaha kecil Menengah yang berbasis kemandirian
4. Menciptakan lapangan kerja baru dengan memanfaatkan sumber-sumber produksi di Kabupaten Sumenep.
5. Membangun kinerja profesioanal dan majemen modern terhadap pengelolaan usaha kecil menegah di kabupaten sumenep
6. Membangun perbaikan kualitas barang dan efisiensi, dan sesuai dengan selera masyarakat yang selalu dinamis
7. Membangun kerjasama dengan pihak bank dan bagaimana menyusun proposal dan membuat studi kelayakan untuk memperoleh pinjaman dari bank.
8. membangun akses terhadap teknologi tepat guna untuk menunjang terhadap produktivitas Usaha Kecil Menengah
Kemitraan
Jalinan kemitraan harus didasarkan pada prinsip sinergi, yaitu saling membutuhkan dan saling membantu. Pola kemitraan yang tidak saling membutuhkan tidak akan bertahan lama.
Pola kemitraan harus kami sesuaikan dengan potensi dan karakteristik daerah kami, dan pola kemitraan kemitraan pada setiap bidang usaha juga memiliki karakteristik yang khusus. Di setiap bidang usaha pada setiap daerah mempunyai budaya bisnis sendiri. Oleh karena itu diperlukan kajian sederhana dalam mengembangkan kemitraan supaya bisa berjalan langgeng. Serta perencanaan bisnis dalam kemitraan sehingga tidak terlambat dalam menyikapi kebutuhan konsumen yang selalu berkembang.
PENUTUP
Jadi pada prinsipnya untuk memajukan masyarakat di kabupaten sumenep ditengah krisis keuangan global yang berdampak langsung terhadap perkembangan ekonomi masyarakat, perlu ada langkah strategis dalam mengurai pesan dan tantangan ekonomi kretaif salah satunya dengan pengembangan sektor usaha kecil menengah ditengah potensi dan kekayaan alam yang melimpah. Mulailah dari diri sendiri, dari yang terkecil dan mulailah dari sekarang. Selamat tahun baru 2009 semoga kita lebih jaya lagi.:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar